SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEPERAWATAN
MATERNITAS (PERAWATAN LUKA)
Topik : Keprawatan
Maternitsa
Sub
Topik : Perawatan Luka
Bobot
mata kuliah : 2 Sks
TKT/SMT : V
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Andriana Suhada & Siska
Nurjanah
A.
TUJUAN
1. Tujuan
Intriksional Umum (TIU)
Setelah
dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien dan keluarga mampu
melakukan perawatan luka.
2. Tujuan
Intruksional Khusus (TIM)
Setelah
mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dapat menjelaskan kembali :
·
Klien menyebutkan pengertian dari luka dengan
baik tanpa melihat buku
·
Klien mengetahui jenis luka dengan jelas tanpa
panduan
·
Klien mengetahui manfaat perawatan luka dengan
jelas tanpa diberi tahu
·
Kelien mengetahui proses penyembuhan luka dan
factor yang mempengaruhi penyembuhan luka
·
Klien mampu menyebutkan Alat-alat untuk
perawatan luka dengan kumplit
·
Dan klien faham akan asuhan keperawatan pada
luka
B.
MATERI
Terlampir
C.
KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
Waktu
|
Kegiatan
klien
|
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
|||
1
|
2
Menit
|
Pembukaan
:
Memberi
Salam
Menjelaskan
tujuan Penyuluhan
Menyebutkan
materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
|
- Menjawab
Salam
- Mendengarkan dan Memperhatikan
|
2
|
10
Menit
|
Pelaksanaan
:
· Menjelaskan
materi penyuluhan secara berurutan dan teratur
|
-Menyimak
dan memperhatikan
|
Materi
:
1.
Pengertian Perawatan luka
2.
Jenis-jenis Luka
3. Peroses
penyembuhan luka dan Faktor penyembuh luka
4. Manfaat
Perawatan luka
5. Alat dan Bahan untuk perawatan luka
6.
Asuhan Keperawatan Pada luka
|
-Menyimak
dan memperhatikan
|
||
3
|
6
Menit
|
Evaluasi
:
· Meminta
klien menjelaskan atau menyebutkan kembali :
1.
Pengertian Perawatan luka dengan benar
2.
Jenis-jenis Luka dengan benar
3. Peroses
penyembuhan luka dan Faktor penyembuh luka dengan benar
4. Manfaat
Perawatan luka dengan baik
5. Alat dan Bahan untuk perawatan luka dengan
baik
6. Asuhan Keperawatan Pada luka
· Memberikan pujian atas keberhasilan klien
menjelaskan semua materi yang didapat
|
-Bertanya,dan
menjawab pertanyaan
|
4
|
2
Menit
|
Penutup
:
· Mengucapkanteri
makasih dan mengucapkan salam
|
-Menjawab
salam
|
D.
MEDIA
PENYULUHAN.
1.
Media.
White
board, power point.
2. Alat.
Spidol,pulpen,penggaris
E.
METODE EVALUASI
·
Jenis
dan bentuk tes : lisan dan tulisan.
·
Butir-butir
soal (terlampir)
·
Kunci
jawaban.( terlampir)
F.
REFERENSI
·
Alimuh A. Aziz H. 2006. Pengantar kebutuhan
dasar Manusia . Jakarta : penerbit Salemba Medika.
·
Mansjoer,Arief.2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi
III. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
·
Walton,Robert L.1990.Perawatan Luka dan
Penderita Perlakuan Ganda,Alih Bahasa,Sonny samsudin,cetakan I.Jakarta :
EGC.
Lampiran
1 (materi)
Pengertian
Luka
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen
jaringan dimana secara specific terdapat subtansi jaringan yang rusak atau
terputusnya kontinuitas jaringan tubuh
yang dapat menyebabkan tergangunya fungsi tubuh sehingga dapat menggangu
aktivitas sehari-hari.
Jenis
Luka
Berdasarkan sifat kejadian, luka
dibagi menjadi dua yaitu luka disengaja dan luka tidak disengaja, misalnya luka
terkena radiasi atau bedah, sedangkan luka tidak disengaja contohnya adalah
luka terkena trauma. Luka disengaja juga dapat dibagi menjadi dua yaitu luka
tertutup dan luka terbuka
Disebut
luka tertutup jika terjadi robekan sedangkan luka terbuka bila terjadi robekan
dan kelihatan seperti absorsi (luka akibat gesekan), luka puncture (
luka akibat tusukan) dan hautration (luka akibat alat perawatan luka).
Berdasarkan
penyebabnya, luka dibagi menjadi dua, yaitu luka mekanik dan luka nonmekanik
terdiri atas
1.
Volnus
scissum atau luka sayat akibat benda tajam, pinggir luka terlihat rapih
2.
Volnus
contusum, luka memar dikarnakan cedera pada bagian bawah kulit akibat benturan
benda tumpul
3.
Volnus
kaceratum, luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang menyebabakan
robeknya jaringan rusak yang dalam.
4.
Volnus
punctum, luka tusuk yang kecil dibagian luar (dibagian mulut luka), akan tetapi
besar dibagian dalam.
5.
Volnus
seloferadum, luka tembak akibat tembakan peluru. Bagian tepi luar terlihat
kehitam-hitaman
6.
Volnus
morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka.
7.
Volnus
abrasion luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak smpai kepembuluh
darah.
Luka nonmekanik
terjadi akibat xat kimia, termik, radiasi, atau sengatan listrik.
Manfaat
Perawatan Luka
1. Menjaga kebersihan dan
mencegah infeksi
2. Memberikan rasa nyaman dan
aman pada klien dan orang lain
3. Mempercepat proses
penyembuhan luka
4. Mencegah infeksi dari
masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa
5. Mencegah bertambahnya
kerusakan jaringan
6. Mempercepat penyembuhan
7. Membersihkan luka dari
benda asing atau debris
8. Drainase untuk memudahkan
pengeluaran eksudat
9. Mencegah perdarahan
10.
Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.
Peroses
Penyembuhan Luka
Proses
penyembuhan luka melalui 4 tahap yaitu:
1.
Tahap
Respons Inflamasi Akut terhadap Cedera. Tahap ini dimulai saat terjadi luka.
Pada tahap ini proses hemostatis yang ditandai dengan pelepasan histamine dan
mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai peruses peradangan dan
migrasi seldarah putih ke daerah yang rusak.
2.
Tahap
destruktif. Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit
polimorfnuklear dan makrofag.
3.
Tahap
Poliferatif. Pada tahp ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan
menginfiltrasi luka.
4.
Tahap
Maturasi. Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luka, dan organisasi
jaringan ikat.
Factor
Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka
Proses
penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa factor,yaitu;
1.
Vaskularisasi,
mempengaruhi luka karna luka membutuhkan peredaran darah yang baik untuk
partumbuhan dan perbaikan sel
2.
Anemia,
memperlambat prosea penyembuhan luka mengingat perbaikan sel membutuhkan kadar
protein yang cukup. Oleh sebab itu orang yang mengalami kadar heamoglobin darah
akan mengalami proses penyembuhan yang sangat lama.
3.
Usia,
kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan dengan pertumbuhan atau
kematangan usia seseorang. Namun selanjutnya, proses penuaan dapat menurunkan
system perbaikan sel sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
4.
Penyakit
lain, mempengaruhi proses penyembuhan luka. Adanya penyakit seperti diabetes
militus dan ginjal dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
5.
Nutrisi,
merupakan unsur pertama dalam membantu pertumbuhan sel terutama terdapat
kandungan zat giji didalamnya, karna berfungsi fibroblast mencegah timbulnya infeksi
dan membentuk kapiler-kapiler darah
6.
Kegemukan,
obat-obatan, merokok, dan stress, mempengaruhi proses penyembuhan luka. Orang
yang terlalu gemuk, banyak memngkonsumsi obat, merokok, atau stress, akan
mengalami penyembuhan luka yang sangat lama.
Masalah
Yang Terjadi pada luka
Beberapa
masalah yang dapat terjadi dalam proses penyembuhan luka adalah sebagai
berikut:
1.
Perdarahan,
ditandai dengan adanya perdarahan diserati perubahan tanda vital seperti
kenaikan denyut nadi,kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnuya
kondisi tubuh, kehausan, serta keadaan kulit yang dingin dan lembab.
2.
Infeksi,
terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam, atau panas,
rasa nyeri, dan timbul bengkak, jaringan disekitar luka mengeras, serta adanya
kenaikan leukosit.
3.
Dehiscene,
merupakan pecahnya luka sebagian atau
seluruhnya yang dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti kegemukan,
kekurangan nutrisi, terjadinya trauma, dan lain – lain. Sering ditandai dengan
kenaikan suhu tubuh(demam) taikardia, dan rasa nyeri pada daerah luka.
4.
Evisceration,
yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kea
rah luar melalui luka. Hal ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu
dengan baik atau akibat proses penyembuhan yang lama.
Asuhan
Keperawatan Pada luka
A.
Pengkajian
keperawatan
Pengkajian
dilakukan dengan melihat penampilan luka ( tanda penyembuhan luka) seperti
adanya perdarahan, proses inflamasi (kemerahan den pembengkakan) proses
granulasi jaringan (yaitu menurunya reaksi inflamsai pada saat pembekuan
berkurang), adanya parut atau bekas luka (scar) akibat fibroblast dalam
jaringan garanulasi mengeluarkan kolagen yang membentuknya, serta berkurangnya
ukuran parut yang merupakan indikasi terbentuknya keloid. Selain itu, juga
perlu dikaji adanya drainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap dan nyeri
pada daerah luka.
B.
Diagnosis
Keperawatan
Dalam
diagnosis keperawatan terdapat, beberapa hal yang perlu diperhatikan yitu:
1. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan
kurangnya perawatan pada daeerah luka.
2. Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan
C.
Perencanaan
Keperawatan
Tujuan :
1. Mencegah terjadinya infeksi.
2. Mengurangi nyeri dan mempercepat proses
penyembuhan luka.
Rencana Tindakan :
1. Mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga
atau mempertahankan agar luka tetap dalam keadaan bersih.
2. Mengurangi nyeri dan mempercepat proses
penyembuhan luka dengan cara melakukan perawatan lukasecara aseptic.
D.
Pelaksanaan
keperawatan
1. Cara Merawat Luka
Merupakan tindakan keperawatan untuk merawat
luka dan melakukan pembalutan dengan tujuan mencegahinfeksi silang (masuk
malalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Alat dan Bahan:
1. Pinset anatomi
2. Pinset cirurghis
3. Gunting steril
4. Kapas sublimat/savlon dalam tempatnya
5. Larutan H2O2
6. Larutan boorwater
7. NaCl 0,9%
8. Gunting perban
9. Plester/pembalut
10.
Bengkok
11.
Kasa
steril
12.
Mangkok
kecil
13.
Hanskon
seteril
Prosesur
Kerja
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan steril
4. Buka plester dan balutann dengan menggunakan
plester
5. Bersihkan luka dengan menggunakan
savlon/sublimat 0,9% atau NaCl 0,9%
sesuai dengan keadaan luka, lakukan hingga bersih
6. Berikan obat luka
7. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril
8. Balut luka
9. Catatan keadaan luka
10. Cuci tangan kembali
Lampiran
II (kunci jawaban)
Evaluasi
Soal –
soal:
1. Sebutkan
pengertian dari luka ?
2. Sebutkan
macam –macam jenis luka ?
3. Sebutkan5
dari 10 manfaat dari perawatan luka ?
4. Sebutkan
masalah yang terjadi pada luka ?
5. Sebutkan
Alat-alat untuk perawatan luka dengan kumplit !
Jawaban
:
1.
Luka
adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan dimana secara specific terdapat
subtansi jaringan yang rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat menyebabkan tergangunya fungsi
tubuh sehingga dapat menggangu aktivitas sehari-hari.
2.
a. Luka
disengaja dan luka tidak disengaja, co luka terkena radiasi atau bedah.
b. luka tidak disengaja contohnya adalah luka
terkena trauma. Luka disengaja juga dapat dibagi menjadi dua yaitu luka
tertutup dan luka terbuka
3.
manfaatnya
a. Menjaga kebersihan dan
mencegah infeksi
b. Memberikan rasa nyaman dan
aman pada klien dan orang lain
c. Mempercepat proses
penyembuhan luka
d. Mencegah infeksi dari
masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa
e. Mencegah bertambahnya
kerusakan jaringan
4.
Beberapa
masalah yang dapat terjadi dalam proses penyembuhan luka adalah sebagai
berikut:
a. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan
diserati perubahan tanda vital seperti kenaikan denyut nadi,kenaikan
pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnuya kondisi tubuh, kehausan, serta
keadaan kulit yang dingin dan lembab.
b. Infeksi, terjadi bila terdapat tanda-tanda
seperti kulit kemerahan, demam, atau panas, rasa nyeri, dan timbul bengkak, jaringan
disekitar luka mengeras, serta adanya kenaikan leukosit.
c. Dehiscene, merupakan
pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat dipengaruhi oleh berbagai
factor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi, terjadinya trauma, dan lain –
lain. Sering ditandai dengan kenaikan suhu tubuh(demam) taikardia, dan rasa
nyeri pada daerah luka.
d. Evisceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kea
rah luar melalui luka. Hal ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu
dengan baik atau akibat proses penyembuhan yang lama.
5.
a. Alat
dan Bahan:
- Pinset anatomi
- Pinset cirurghis
- Gunting steril
- Kapas sublimat/savlon dalam tempatnya
- Larutan H2O2
- Larutan boorwater
- NaCl 0,9%
- Gunting perban
- Plester/pembalut
- Bengkok
- Kasa steril
- Mangkok kecil
- Hanskon seteril
b. Prosesur
Kerja
- Cuci tangan.
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Gunakan sarung tangan steril
- Buka plester dan balutann dengan menggunakan
plester
- Bersihkan luka dengan menggunakan
savlon/sublimat 0,9% atau NaCl 0,9%
sesuai dengan keadaan luka, lakukan hingga bersih
- Berikan obat luka
- Tutup luka dengan menggunakan kasa steril
- Balut luka
- Catatan keadaan luka
- Cuci tangan kembali
No comments:
Post a Comment